Jumat, 11 November 2011

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA
.1 Menggambar Konstruksi Tangga Beton
Tangga pada masa lampau mempunyai kedudukan sangat penting karena
membawa prestise bagi penghuni bangunan tersebut. Tetapi sekarang bila
membuat bangunan disertai tangga sudah bukan barang kemewahan lagi. Ini
tidak lain karena tanah yang dipunyai tidak luas maka pengembangannya harus
ke atas dan pasti memerlukan tangga.
Tangga harus memenuhi syarat-syarat antara lain:
– Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau dan setiap orang pasti
memerlukan
– Mendapat penerangan yang cukup terutama siang hari
– Mudah dijalani
– Berbentuk sederhana dan layak dipakai
Tangga berfungsi sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan
lainnya pada suatu bangunan.
Sudut tangga yang mudah dijalani dan efisien sebaiknya mempunyai
kemiringan ± 40º. Jika mempunyai kemiringan lebih dari 45º pada waktu
menjalani akan berbahaya terutama dalam arah turun.
Agar supaya tangga tersebut menyenangkan dijalani, ukuran optrade (tegak)
dan aantrede (mendatar) harus sebanding.
Rumus tangga:
1 Aantrade + 2 Optrade = 57 sampai dengan 60 cm
Pertimbangan
Panjang langkah orang dewasa dengan tinggi badan normal itu rata-rata 57–
60 cm. Menurut penelitian pada saat mengangkat kaki dalam arah vertikal
untuk tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat pada saat melangkah dalam
arah horizontal.
Misal sebuah bangunan bertingkat dengan tinggi lantai 3,50 m anak tangga
tegak (optrade) ditaksir 18 cm.
Jadi jumlah optrade = 350 : 18 = 18, 4 buah dibulatkan = 19 buah sehingga
optradenya menjadi = 350 : 19 = 18,4 cm. Ukuran ini harus diteliti benar sampai
ukuran dalam milimeter.
196
Menurut rumus tangga:
1 aantrade + 2 optrade = 57 – 60 cm
Lebar aantrade (57 a’ 60 ) – 2 x 18,4 = 20, 2 a’ 23,2 cm dalam ini ukurannya
boleh dibulatkan menjadi antara 20 dan 23 cm.
Sebuah tangga yang memungkinkan:
– Dilalui 1 orang lebar ± 80 cm
– Dilalui 2 orang lebar ± 120 cm
– Dilalui 3 orang lebar ± 160 cm
Gambar 7.1 Konstruksi Tangga Beton
Sumber: Petunjuk Praktek Bangunan Gedung, DPMK, Jakarta
197
7.2 Menggambar Rencana Penulangan Tangga Beton
Gambar 7.2 Konstruksi Penulangan Tangga
198
7.3 Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing Kayu
Tangga pada masa lampau mempunyai kedudukan sangat penting karena
membawa prestise bagi penghuni bangunan tersebut. Maka kalau bahan yang
digunakan menggunakan bahan kayu akan membawa dampak penghuni
rumah, karena makin lama bahan kayu mahal harganya.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pembuatan tangga antara
lain:
– Bahan yang berkualitas
– Sambungan harus baik
– Mendapat penerangan yang cukup
– Finishing
Untuk memahami bentuk konstruksinya tangga dari bahan kayu, kita lihat
gambar berikut.
Detail-Detail Tangga
Gambar 7.3 Detail tangga a
199
Gambar 7.4 Detail Tangga b
Gambar 7.5 Detail Tangga c
200
Gambar 7.6 Detail Tangga d
201
Gambar 7.7 Detail Tangga e
Sumber: Gambar-Gambar Ilmu Bangunan. Jambatan, Yogyakarta
7.4 Menggambar Konstruksi Tangga dan Railling Besi/Baja
Pada prinsipnya konstruksi tangga dan railling besi/baja dan kayu sama saja,
yang jelas perbedaannya adalah bahan yang digunakan.
Tangga baja lebih tepat dipakai untuk penggunaan yang tidak utama atau
sekunder, misalnya untuk tempat yang banyak getaran, atau bengkel.
Bentuk profil untuk tangga baja yang banyak digunakan untuk ibu tangga adalah
baja kanal, sedangkan untuk anak tangga dihubungkan dengan baja siku.
Pertemuan anak tangga dan ibu tangga dilakukan dengan paku keling atau las.
Pada konstruksi dengan las dapat dibentuk dengan sederhana, karena
hubungan konstruksinya mudah. Pada anak tangga menggunakan bahan dari
papan kayu tebal 3 cm atau bahan baja pelat tipis yang dihubungkan dengan
las bila bahan dari kayu menggunakan mur baut yang dihubungkan dengan
baja siku. Sedangkan ujung bawah dipotong mendatar dan diberi tempat.
(Sumber: Petunjuk Praktek Bangunan Gedung, DPMK 19982)
202
Gambar 7.8 Konstruksi Tangga Baja
Gambar 7.9 Trap Tangga Baja Tipis
Sumber: Petunjuk Praktek Bangunan Gedung, DPMK, Jakarta
7.5 Menggambar Bentuk-Bentuk Struktur Tangga
Macam-macam bentuk tangga:
– Tangga lurus, penginjaknya tegak lurus ibu tangga
– Tangga serong, penginjaknya sama lebar tidak tegak lurus ibu tangga
– Tangga baling, penginjaknya tak sama lebar tak tegak lurus ibu tangga
– Tangga putar, anak tangga berputar mengikuti kolom penguat
– Tangga perempatan
– Tangga dengan bordes
203
Macam-Macam Bentuk Tangga
Gambar 7.10 Tangga Bordes Dua Lengan
Gambar 7.11 Tangga Bordes Tiga Lengan
Gambar 7.12 Tangga Dua Perempatan
204
Gambar 7.13
Tangga dengan Permulaan Perempatan
Gambar 7.14
Tangga dengan Penghabisan Perempatan
Sumber: Gambar-Gambar Ilmu Bangunan Gedung, Jambatan, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar